Tampilkan postingan dengan label Geografi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Geografi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 27 Mei 2011

dinamika litosfer

STRUKTUR LAPISAN KULIT BUMI

1.      Pengertian Litosfer
Lapisan Kulit bumi sering disebut litosfer. Litosfer berasal dari Litos artinya Batu, Sphaire berarti bulatan. Litosfer merupakan lapisan batuan/ kulit bumi yang bulat dengan ketebalan kurang lebih 1200 km.
Litosfer yaitu lapisan yang terletak diantara lapisan pengantara, dengan ketebalan 1200 km. Berat jenisnya rata-rata 2,8 g/cm3. Litosfer (kulit bumi) terdiri atas 2 bagian, yaitu :
1). Lapisan Sial, yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam sisilium dan aluminium. Senyawa dalam bentuk SiO2 dan Al2O3 dalamlapisan ini antaralain terdapat batuan sediment, granit,andesit, jenis-jenis batuan metamorf, dan batuan lain yang terdapat di dataran benua. Lapisan Sial disebut juga lapisan kerak bersifat padat dan kaku, berketebalan rata-rata kurang lebih 35 km. Kerak benua dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
·         Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri dari batuan beku granit. Pada bagian atasnya dan batuanbeku basalt pada bagian bawahnya. Kerak ini yang menempati sebagai benua.
·         Kerak samudera, merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan-batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun batuan beku gabro dan peridotit. Kerak ini menempati sebagai samudera.
2) Lapisan Sima, yaitu lapisan kulit bumi yang disusun oleh logam-logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO. Lapisan ini merupakan berat jenis yang lebih besar daripada Lapisan Sial karena mengandung besi dan magnesium, yaitu mineral veromagnesium dan batuan basalt. Lapisan Sima merupakan bahan yang bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.
Batu-batuan kulit bumi dapat dibagi menjadi 3 golongan,yaitu batuan beku, sediment, dan batuan metamorf.
1. Batuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah batuan yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma. Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan beku plutonik dan vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah). Sedangkan batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Contohnya adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite
Baca Selengkapnya - dinamika litosfer

Sejarah Pembentukan Bumi dan Perkembangannya (Teori Terjadinya Bumi dan Tata Surya)

Sejarah Pembentukan Bumi dan Perkembangannya (Teori Terjadinya Bumi dan Tata Surya)





Sejarah 
Pembentukan Bumi dan Perkembangannya
(Sejarah Pembentukan Bumi dan Perkembangannya, Teori Terjadinya Bumi dan Tata Surya) – Bumi terbentuk miliaran tahun lalu, tetapi permukaan Bumi telah banyak mengalami proses perkembangan dan perubahan sepanjang masa. Perubahan tersebut bersifat cepat maupun lambat. Penyebab perubahan tersebut adalah gaya dari dalam bumi (Endogen) dan tenaga dari luar Bumi (eksogen).

Bumi merupakan bagian dari sistem galaksi yang berada di jagat raya, yaitu galaksi Bimasakti. Tahukah kamu apa yang disebut dengan galaksi? Dalam ilmu astronomi, galaksi diartikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari bintang-bintang, gas dan debu yang amat luas, dimana anggotanya mempunyai gaya tarik-menarik (gravitasi). Bumi yang kita tempati hanya bagian kecil saja dari galaksi Bimasakti, yaitu bagian dari tata surya dengan matahari sebagai pusatnya.
Bimasakti bukanlah satu-satunya galaksi yang ada di alam semesta ini. Jumlah keseluruhan galaksi yang dapat dipotret dengan teleskop berdiameter 5m di Observatorium Hale mungkin sampai kira-kira satu miliar galaksi. Galaksi-galaksi inilah pengisi jagat raya.
1. Teori Kabut Kant-Laplace
Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah banyak berfikir dan melakukan analisis terhadap gejala-gejala alam. Mulai abad ke 18 para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi.
Ingatkah kamu tentang teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere de Laplace (1796)? Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.
2. Teori Planetesimal
Seabad sesudah teori kabut tersebut, muncul Teori Planetesimal yang dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton. Teori ini mengungkapkan bahwa pada mulanya telah terdapat matahari asal. Pada suatu ketika, matahari asal ini didekati oleh sebuah bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian matahari. Akibat tenaga penarikan matahari asal tadi, terjadilah ledakan-ledakan yang hebat. Gas yang meledak ini keluar dari atmosfer matahari, kemudian mengembun dan membeku sebagai benda-benda yang padat, dan disebut planetesimal. Planetesimal ini dalam perkembangannya menjadi planet-planet, dan salah satunya adalah planet Bumi kita.
Pada dasarnya, proses-proses teoritis terjadinya planet-planet dan bumi, dimulai daribenda berbentuk gas yang bersuhu sangat panas. Kemudian karena proses waktu dan perputaran (pusingan) cepat, maka terjadi pendinginan yang menyebabkan pemadatan (pada bagian luar). Adapaun tubuh Bumi bagian dalam masih bersuhu tinggi.
3. Teori Pasang Surut Gas
Teori Pasang Surut Gas ini dikemukakan leh jeans dan Jeffreys, yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika  sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekati matahari, maka akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-guung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa matahari tadi dan merentang kea rah bintang besar itu.
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet  besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat.
Sementara pendinginan berlangsung, planet-planet itu masih mengelilingi matahari pada orbit berbentuk elips, sehingga besar kemungkinan pada suatu ketika meraka akan mendekati matahari dalam jarak yang pendek. Akibat kekuatan penarikan matahari, maka akan terjadi pasang surut pada tubuh-tubuh planet yang baru lahir itu. Matahari akan menarik kolom-kolom materi dari planet-planet, sehingga lahirlah bulan-bulan (satelit-satelit) yang berputar mengelilingi planet-planet. peranan yang dipegang matahari dalam membentuk bulan-bulan ini pada prinsipnya sama dengan peranan bintang besar dalam membentuk planet-planet, seperti telah dibicarakan di atas.
4. Teori Bintang Kembar
Teori Bintang Kembar ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak itu adalah matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya.
5. Teori Dentuman besar (Big Bang Theory)
Teori ini berdasarkan jenis asumsi adanya massa yang sangat besar dan mempunyai massa jenis sangat besar. Adanya reaksi inti menyebabkan amssa tersebut meledak hebat. Massa tersebut kemudian mengembang dengan sangat cepat, menjauhi pusat ledakan. Karena adanya gravitasi, maka bintang yang paling kuat gravitasinya akan menjadi pusatnya.
Dari berbagai teori yang dikemukakan para ahli, kebanyakan ilmuwan mendukung teori dentuman besar. Menurut mereka, ledakan besar tersebut merupakan awal terbentuknya alam semesta.


Baca Selengkapnya - Sejarah Pembentukan Bumi dan Perkembangannya (Teori Terjadinya Bumi dan Tata Surya)

hakikat geografi

HAKIKAT GEOGRAFI

Materi :
1. Pengertian Geografi.
Hasil Simlok IGI bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dari sudut
pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan.
2. Ruang Lingkup Geografi.
Studi geografi selalu menganalisis gejala manusia dan gejala alam dari segi lokasi dan persebaran fenomena di
permukaan bumi, serta mencari interelasi dan interaksinya dalam ruang tertentu. Rhoad Murphey mengemukakan tiga
pokok ruang lingkup geografi, yaitu sebagai berikut: a. Persebaran dan keterkaitan penduduk di muka bumi dengan
sejumlah aspek-aspek keruangan serta bagaimana manusia memanfaatkannya. b. Interaksi manusia dengan
lingkungan fisik yang merupakan salah satu bagian dari keanekaragaman wilayah c. Kajian terhadap region dan analisis
dari region yang mempeunyai ciri khusus.
3. Objek studi geografi
Para ahli geografi Indonesia yang tergabung dalam IGI sepakat, bahwa objek studi geografi di dua.
a. Objek material geografi adalah fenomena geosfer terdiri atas litosfer, atmosfer, hidrosfer, bisfer, dan antroposfer.
Misalnya pola permukiman desa-kota, DAS, bentangan alam, cuaca dan iklim.
b. Objek formal geografi adalah cara memandang dan berpikir terhadap objek material geografi dari sudut pandang
keruangan dalam kontek kewilyahan dan kelingkungan. Objek formal meliputi hal-hal sbb: - pola dari sebaran gejala
tertentu di muka bumi (spatial pattern) - keterkaitan sesame antar gejala (spatial system) - perkembangan yang terjadi
pada gejala tersebut (spatial processes)
4. Hakikat Geograf.
Studi geografi pada hakikatnya merupakan pengkajian keruangan tentang fenomena dan masalah kehidupan manusia.
Studi itu disusun berdasarkan hasil observasi berbagai fenomena di lapangan. Hasil observasi di lapangan akan
membentuk pola abstrak dari fenomena yang diamati. Pola abstrak itulah yang disebut konsep geografi. Oleh karena itu,
tanpa kerja lapangan tidak akan menghasilkan konsep tentang hakikat fenomena dan masalah kehidupan yang
sebenarnya.
Guna menghasilkan konsep fenomena geografi diperlukan analisis fenomena manusia, fenomena alam, serta
persebaran dan interaksinya dalam ruang. Adapun untuk menunjukkan dan menjelaskan fenomena tersebut
dipermukaan bumi diawali dengan mengajukan enam pertanyaan pokok. Yaitu what, where, why, who, dan how
( 5W 1H). Misalnya untuk menjelaskan fenomena kelaparan maka pertanyaan yang diajukkan adalah apa yang terjadi, di
mana fenomena itu terjadi, kapan fenomena itu terjadi, mengapa fenomena itu terjadi, siapa saja yang sedang
mengalami, dan bagaimana usaha untuk mengatasinya.
5. Konsep geografi.
Dalam geografi terdapat sepuluh konsep dasar yang esensial, yaitu a. Konsep lokasi, yaitu letak di permukaan bumi.
Monas terletak di Jakarta b. Konsep jarak, yaitu jarak antara satu tempat dengan tempat yang lain. Harga tanah di desa
murah karena jauh dari pusat keramaian kota. c. Konsep keterjangkauan, yaitu hubungan suatu tempat dengan tempat
lainnya (jalan, komunikasi, dll). Masyarakat Badui terbelakang karena terisolir dengan masyarakat lain. d. Konsep pola,
yaitu adanya pola persebaran suatu fenomena, seperti permukiman memanjang, memusat atau tersebar. Pemukiman
penduduk nelayan memanjang mengikuti garis pantai. e. Konsep morfologi, yaitu bentuk permukaan bumi sebagai hasil
tenaga eksogen dan endogen ( misalnya pulau, peguungan, daratan, lereng dan lembah. Setiap permukaan bumi
mempunyai manfaat yang berbeda-beda bagi manusia. Misalnya di daerah pegunungan cocok untuk pertanian sayur-
SMA Kristen 2 BPK Penabur Jakarta Online
http://smak2.com Powered by Joomla! Generated: 11 March, 2008, 10:10
sayuran dan perkebunan. f. Konsep aglomerasi, pemusatan penimbunan suatu kawasan. (industri, pertanian,
permukian). Masyarakat umumnya mengelompok dengan warga yang mempunyai tingkat kehidupan sejenis. Oleh
karena itu muncul istilah daerah elit, kumuh (slum). g. Konsep nilai kegunaan, berkaitan dengan manfaat dari fenomena
yang ada di permukaan bumi yang bersifat relative. Misalnya daerah wisata mempunyai nilai kegunaan yang berlainan
bagi setiap orang, ada orang yang datang ke daerah wisata hanya sekali bahkan ada yang berulang kali. h. Konsep
interaksi dan interdependency, yaitu peristiwa saling mempengaruhi antar berbagai fenomena geosfer. Misalnya
interaksi antara desa dan kota. Hal ini disebabkan oleh perbedaan dalam memanfaatkan potensi sumber daya antara di
desa dan di kota. i. Konsep diferensiasi area, berkaitan dengan perbedaan corak antarwilayah di permukaan bumi,
dengan ciri khusus yang dapat dibedakan dengan wilayah lain atau dikenal dengan istilah region. ( Asia Tenggara, Asia
Selatan Amerika Selatan) j. Konsep keterkaitan keruangan, yaitu hubungan persebaran suatu fenomena dengan
fenomena lain di suatu tempat. Misalnya pegunungan mempunyai suhu lebih rendah daripada di daerah dataran rendah.
Oleh karena itu sayuran, the dan pinus dapat tumbuh dengan baik di daerah pegunungan.
6. Prinsip-prinsip Geografi.
Prinsip geografi menjadi dasar pada uraian pengkajian (studi) dan pengungkapan gejala, variasi, factor-faktor maupun
masalah geografi. Secara teoritis prinsip geografi terdiri dari: a. Prinsip penyebaran, yaitu gejala dan fakta geografi,
baik menyangkut keadaan alam maupun kemanusiaan yang tersebar luas di permukaan bumi. Penyebaran tersebut
tidak merata antara wilayah satu dengan wilayah hubungan (relasi) gejala/factor yang satu dengan yang lain. lainnya.
dengan melihat dan menggambarkan gejala dan fakta pada peta, kita dapat mengungkapkan
b. Prinsip interelasi, yaitu interelasi dalam ruang yang menyatakan bahwa terdapat saling berhubungan antara gejala
satu denga gejala lainnya atau antara factor yang satu dengan factor lainnya dalam suatu ruang tertentu. c. Prinsip
deskriptif, yaitu prinsip untk memberikan penjelasan atau gambaran lebih jauh tentang gejala atau masalah yang
dipelajari atau sedang diselidiki. Deskripsi ini digunakan untuk menjelaskan sebab-sebab interaksi dan interkasi antara
factor yang satu dan lainnya. Dalam kerangka kerja geografi prinsip ini tidak dapat ditinggalkan. d. Prinsip korologis atau
prinsip keruangan, bahwa dalam prinsip ini gejala-gejala, fakta-fakta, dan masalah-masalah geografi ditinjau dari
penyebaran, interelasi, dan interaksinya dalam hubungannya terdapat pada ruang tertentu. Yang dimaksud dengan
ruang ini adalah permukaa bumi, baik secara keseluruan maupun sebagian.
7. Pendekatan Geografi.
Geografi sebagai ilmu kebumian selalu mengkaji hubungan timbale balik antara fenomena dan permasalahannya
dengan pendekatan keruangan, ekologi, dan regional komplek.
a. Pendekatan keruangan (spatial approach)
Pendekatan keruangan mencoba mengkaji adanya perbedaan tempat melalui penggambaran, letak distribusi, relasi,
dan interelasinya. Sebagai contoh adalah teori difusi yang menelaah adanya penjalaran atau pemekaran fenomena
dalam ruang (space) dan dimensi waktu (time).
a. Pendekatan kelingkungan (ecological approach)
Pendekatan ini berdasarkan interaksi organisme dengan lingkungannya. Dalam suatu ekosistem jika ada satu elemen
berkembang diatas batas maksimal, maka elemen yang lain akan mengalami penurunan kualitas dan kuantitas. b.
Pendekatan kompleks wilayah
Pendekatan kompleks wilayah merupakan gabungan antara pendekatan keruangan dan ekologi. Disebut kompleks
wilayah tertentu (areal differentiation). Karena suatu anggapan bahwa interaksi antarwilayah akan berkembang bila
terdapat permintaan dan penawaran antarwilayah tersebut. Dalam hubungan kompleks wilayah ini, ramalan wilayah
(region forecasting) dan perencangan wilayah (regional planning) merupakan aspek-aspek yang menelaah fenomena
tertentu pada suatu region/wilayah secara fisik atau sosial.
Region adalah suatu bagian permukaan bumi yang memiliki karakteristik (cirri khas yang sama), sehingga dapat
dibedakan dengan daerah sekitarnya.
8. Aspek Geografi
Aspek geografi terdiri dari asek fisik dan aspek sosial.
Aspek fisik mengkaji semua fenomena yang terdapat dan terjadi di geosfer meliputi litosfer, atmosfer, hidrosfer dan
SMA Kristen 2 BPK Penabur Jakarta Online
http://smak2.com Powered by Joomla! Generated: 11 March, 2008, 10:10
biosfer.
Aspek sosial mengkaji manusia dan kehidupannya di muka bumi. Di dalam hal ini geografi mempelajari persebaran dan
keaneka ragaman budaya.
Contoh aspek fisik berupa litosfer mengenai dataran tinggi dan aspek sosial geografi dalam kehidupan sehari-hari.
Kondisi fisik di daerah dataan tinggi suhu uadar dingin, tanah subur berada di jalur pegunungan sehingga penduduk
memanfaatkan daerah dataran tinggi untuk usaha perkebunan sebagai mata pencaharian kehidupan sehari-hari.
Latihan Soal
1. Pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan gejala alam dan kehidupan di muka bumi (gejala geosfer), serta
interaksi antara manusia dan lingkungan dalam konteks kerungan dan kewilayahan disebut … a. geografi b.
biografi c. hidrografi d. geologi e. geodesi 2. Penduduk dunia cenderung menempati wilayah yang banyak memiliki
cadangan air dengan topografi datar. Dalam geografi, fenomena tersbut sesuai dengan salah satu konsep esensialnya
yaitu… a. pola b. lokasi c. aglomerasi d. morfologi e. keterjangkauan
3. Ilmu pengetahuan yang menerangkan, menganalisis, dan mempelajari corak yang khas mengenai kehidupan, serta
mencari fungsi unsur-unsur bumi termasuk … a. ruang lingkup geografi b. cabang ilmu geografi c. objek studi
geografi d. unsur geografi e. batasan geografi 4. Kajian pokok geografi ditekankan pada konteks … a. gejala dan social b. keruangan dan proses alam c. proses alam dan social d. spasial dan teorital e. keadaan alam 5.
Geografi adalah ilmu mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dari sudut pandang kelingkungan atau
kewilayahan dalam konteks keruangan. Pengertian geografi ini dikemukakan oleh… a. R. Bintarto b. I Made
Sandy c. Sutanto d. Selo Sumarjan e. Semlok IGI 6. Objek studi geografi meliputi fenomena social budaya, yaitu
… a. persebaran vegetasi b. jenis tanah c. pola gerakkan angin d. curah hujan e. pola pemukiman
7. Gejala dan fakta geografi dalam hubungannya dengan ruang akan memberikan karakteristik (ciri khas) tertentu.
Kesatuan gejala ini disebut … a. distribusi b. interelasi c. deskriptif d. korologi e. deduktif 8. merupakan objek geografi yang paling luas adalah … a. realm geography b. province geography c. regional
geography d. group geography e. unit geography
9. Letak suatu kota berada pada 10°LU dan 5°BT di permukaan bumi. Dari sudut pandang geografi, hal ini merupakan
salah satu konsep … a. lokasi d. pola b. jarak e. letak c. keruangan langsung terhadap penduduk, yaitu … a. kepadatan penduduk tinggi b. kepadatan penduduk rendah c. pola
penduduk memusat d. piramida berbentuk kerucut e. pertumbuhan penduduk tinggi
11. Cara memandang dan berpikir terhadap objek materiil geografi dari sudut keruangan dan dalam konteks
lingkungan termasuk … a. tujuan formal geografi b. objek formal geografi c. gejala-gejala geografi d. tujuan
meteriil geografi e. objek materiil geografi 12. Dalam geografi regional, kumpulan negara dalam benua disebut …
a. Realm geography b. Province geography c. Regional geography d. Group geography e. Unit geography gejala yang terdapat dan terjadi di muka bumi merupakan objek studi geografi secara … a. formal b. fungsional c.
regional d. sektoral e. materiil 14. Ilmu geografi untuk kepentingan kesejahteraan dan kelestarian hidup manusia
merupakan … a. disiplin ilmunya b. prinsip geografi c. Konsep geografi d. Metodologinya e. Tujuan 15. Dalam teori difusi, proses pembaharuan dan penyebaran budaya/mode mulai dari kota hingga ke pelosok desa
termasuk dalam … a. difusi ekspansi b. area differensiasi c. time differensiasi d. relokasi diffusion e. inovasi 16. Ilmu yang mempelajari kehidupan tumbuh-tumbuhan disebut … a. biologi b. botani c. biogeografi biochore e. biocycle 17. Studi tentang persebaran masyarakat bangsa di bumi sehubungan dengan lingkungan
geografisnya disebut … a. antropogeografi b. sosioantropologi c. sosiogeografi d. geomorfologi e. paleontologi
18. Ilmu yang mempelajari usaha manusia untuk memperoleh kemakmuran yang dipandang dari segi geografi disebut
… a. geografi fisik b. geografi sosial c. geografi ekonomi d. geografi politik e. gepgrafi terapan
19. Menganalisis gejala alam di muka bumi dengan berpegang pada gejala yang tersebar merata di permukaan bumi
disebut prinsip … a. distribusi b. interelasi c. korologi d. deskriptif e. korelasi 20. Pertambahan penduduk,
komposisi, angkatan kerja, dan tingkat ketergantungan termasuk dalam studi … a. ekologi b. demografi c.
geografi fisik d. geografi ekonomi e. geografi social 21. Ilmu pengetahuan yang mempelajari iklim pada zaman dahulu
adalah … a. paleoklimatologi b. paleontologi c. antropobiologi d. antropologi e. somatologi
Baca Selengkapnya - hakikat geografi

Selasa, 26 April 2011

Proses Pembentukan Bumi

Proses Pembentukan Bumi

Sebelum itu, mari kita pahami pengertian Bumi:
Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi, bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, danau, lembah, dan sebagainya. Bumi sebagai salah satu planet yang termasuk dalam sistem tata surya di alam semesta ini tidak diam seperti apa yang kita perkirakan selama ini, melainkan bumi melakukan perputaran pada porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat sistem tata surya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut air laut. Oleh karena itu, proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya tata surya kita.
Setelah memahaminya, inilah proses pembentukan bumi dari beberapa teori:
1.Theory Big bang

Teori ini adalh yang paling terkenal gan.
Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran yang dilakukannya tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.
Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:
1. Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.
Perubahan di bumi disebabkan oleh perubahan iklim dan cuaca.
2. Teori Kabut Kant-Laplace

Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah banyak berfikir dan melakukan analisis terhadap gejala-gejala alam. Mulai abad ke 18 para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi.
Ingatkah kamu tentang teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere de Laplace (1796)? Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.
3. Teori Planetesimal

Seabad sesudah teori kabut tersebut, muncul teori Planetesimal yang dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton. Teori ini mengungkapkan bahwa pada mulanya telah terdapat matahari asal. Pada suatu ketika, matahari asal ini didekati oleh sebuah bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian matahari. Akibat tenaga penarikan matahari asal tadi, terjadilah ledakan-ledakan yang hebat. Gas yang meledak ini keluar dari atmosfer matahari, kemudian mengembun dan membeku sebagai benda-benda yang padat, dan disebut planetesimal. Planetesimal ini dalam perkembangannya menjadi planet-planet, dan salah satunya adalah planet Bumi kita.
Pada dasarnya, proses-proses teoritis terjadinya planet-planet dan bumi, dimulai daribenda berbentuk gas yang bersuhu sangat panas. Kemudian karena proses waktu dan perputaran (pusingan) cepat, maka terjadi pendinginan yang menyebabkan pemadatan (pada bagian luar). Adapaun tubuh Bumi bagian dalam masih bersuhu tinggi.
4. Teori Pasang Surut Gas

Teori ini dikemukakan leh jeans dan Jeffreys, yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekati matahari, maka akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-guung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa matahari tadi dan merentang kea rah bintang besar itu.
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat.
Sementara pendinginan berlangsung, planet-planet itu masih mengelilingi matahari pada orbit berbentuk elips, sehingga besar kemungkinan pada suatu ketika meraka akan mendekati matahari dalam jarak yang pendek. Akibat kekuatan penarikan matahari, maka akan terjadi pasang surut pada tubuh-tubuh planet yang baru lahir itu. Matahari akan menarik kolom-kolom materi dari planet-planet, sehingga lahirlah bulan-bulan (satelit-satelit) yang berputar mengelilingi planet-planet. peranan yang dipegang matahari dalam membentuk bulan-bulan ini pada prinsipnya sama dengan peranan bintang besar dalam membentuk planet-planet, seperti telah dibicarakan di atas.
5. Teori Bintang Kembar

Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak itu adalah matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya
Kesimpulan
Ada dua kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan mengenai proses terbentuknya bumi, yaitu:
1. Bumi berasal dari suatu gumpalan kabut raksasa yang meledak dahsyat, kemudian membentuk galaksi dan nebula. Setelah itu, nebula membeku membentuk galaksi Bima Sakti, lalu sistem tata surya.Bumi terbentuk dari bagian kecil ringan yang terlempar ke luar saat gumpalan kabut raksasa meledak yang mendingin dan memadat sehingga terbentuklah bumi.
2. Tiga tahap proses pembentukan bumi, yaitu mulai dari awal bumi terbentuk, diferensiasi sampai bumi mulai terbagi ke dalam beberapa zona atau lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.
Baca Selengkapnya - Proses Pembentukan Bumi

atmosfer

atmosfer

Apa itu atmosfer? Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinarmatahari saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Dengan peralatan yang sensitif yang dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer berikut fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya.


Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) danoks igen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%),karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dangas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan dibumi dengan menyerapradias i sinarultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem diantara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet. Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak, tetapi agak menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.

Troposfer
Lapisan ini berada pada level yang terendah, campuran gasnya paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi. Dalam lapisan ini kehidupan terlindung dari sengatan radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda langit lain. Dibandingkan dengan lapisan atmosfer yang lain, lapisan ini adalah yang paling tipis (kurang lebih 15 kilometer dari permukaan tanah). Dalam lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin tekanan dan kelembaban yang kita rasakan sehari-hari berlangsung. Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara. Biasanya, jika ketinggian bertambah, suhu udara akan berkurang secara tunak (steady), dari sekitar 17℃ sampai -52℃. Pada permukaan bumi yang tertentu, seperti daerah pegunungan dan dataran tinggi dapat menyebabkan anomali terhadap gradien suhu tersebut.
Diantara stratosfer dan troposfer terdapat lapisan yang disebut lapisan Tropopouse.

Stratosfer
Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11 km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu - 70oF atau sekitar - 57oC. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang tertentu.Disini juga tempat terbangnya pesawat.Aw an tinggi jeniscir r us kadang-kadang terjadi di lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang signifikan yang terjadi pada lapisan ini. Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah semakin naik, karena bertambahnya lapisan dengan konsentrasiozon yang bertambah. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra ungu. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar 18oC pada
ketinggian sekitar 40 km. Lapisans tr atopaus e memisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya

Mesosfer
Kurang lebih 25 mil atau 40km diatas permukaan bumi terdapat lapisan transisi menuju lapisan mesosfer. Pada lapisan ini, suhu kembali turun ketika ketinggian bertambah, sampai menjadi sekitar - 143oC di dekat bagian atas dari lapisan ini, yaitu kurang lebih 81 km diatas permukaan bumi. Suhu serendah ini memungkinkan terjadi awannoctilucent, yang terbentuk dari kristal es.

Termosfer
Transisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 km. Dinamai termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 1982oC. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra ungu. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan namaionos fer, yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh. Fenomenaaurora yang dikenal juga dengan cahaya utara atau cahaya selatan terjadi disini.

Eksosfer
Adanya refleksi cahayamatahar i yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya matahari yang dipantulkan tersebut juga disebut sebagai cahaya Zodiakal

Atmosfir bumi adalah lapisan udara yang mengelilingi atau menyelubungi bumi yang bersama-sama dengan bumi melakukan rotasi dan berevolusi mengelilingi matahari. Udara yang terkandung dalam atmosfir merupakan campuran dan kombinasi dari gas, debu dan uap air. Atmosfir berguna untuk melindungi makhluk hidup yang yang ada di muka bumi karena membantu menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam, menyerap radiasi dan sinar ultraviolet yang sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk bumi lainnya.

Kandungan dalam lapisan atmosfir bumi
- Nitrogen 78,17%
- Oksigen 20,97%
- Argon 0,98%
- Karbon dioksida 0,04%
- Sisanya adalah zat lain seperti kripton, neon, xenon, helium, higrom dan ozon.

Lapisan-lapisan atmosfer bumi terdiri dari :
1. Troposfer / Troposfir
Ketinggian troposfer : 0 - 15 km
Suhu lapisan troposfir : 17 - -52 derajat celcius
Kurang lebih 80% gas atmosfer berada pada bagian ini

2. Stratosfer / Stratosfir
Ketinggian stratosfer : 15 - 40 km
Suhu lapisan stratosfer : -57 derajat celcius
Lapisan ozon yang memblokir atau menahan sinar ultraviolet berada pada lapisan ini.

3. Mesosfer / Mesosfir
Ketebalan Mesosfer : 45 - 75 km
Suhu lapisan stratosfer : -140 derajat celcius
Suhu yang sangat rendah dan dingin dapat menyebabkan awan noctilucent yang terdiri atas kristal-kristal es

4. Thermosfer / Thermosfir
Ketebalan thermosfer : 75 - 100 km
Suhu lapisan stratosfer : 80 derajat celcius

5. Ionosfer / Ionosfir
Ketebalan ionosfer : 50 - 100 km
Adalah lapisan yang bersifat memantulkan gelombang radio. Karena ada penyerapan radiasi dan sinar ultra violet maka menyebabkan timbul lapisan bermuatan listrik yang suhunya menjadi tinggi.

6. Eksosfer / Eksosfir
Ketebalan eksosfer : 500 - 700 km
Suhu lapisan stratosfer : -57 derajat celcius
Tidak memiliki tekanan udara yaitu sebesar 0 cmHg
Baca Selengkapnya - atmosfer

PENGARUH FENOMENA HIDROSFER TERHADAP KEHIDUPAN

hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan

PENGARUH FENOMENA HIDROSFER TERHADAP KEHIDUPAN

Hidrosfer merupakan bagian dari geosfer yang terdiri dari lapisan air yang ada di bumi ini serti air laut, air sungai danau, air tanah yang didalamnya mengalami fenmena-fenomena hirosfer yang berpengaruh bagi kehidupan.

A. Unsur-unsur Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi merupakan perputaran air di permukaan bumi yang diawali dari penguapan air laut, air danau, dan air sungaiakibat pemanasan sinar matahari. Selain penguapan dari badan air, semua benda yang mengandungair juga akan mengalami penguapan, seprti tumbuhan, tubuh hewan, dan benda lainnya. Dalam hidrologi, penguapan dari badan air secara langsung disebut evaporasi, sedangkan penguapan air yang terkandung dalam tumbuhan disebut transpirasi. Jadi jika evapotranspirasi adalah gabungan hasil penguapan air yang terkandung dalam tumbuhan dan juga badan air secara tidak lagsung.
Selain itu penguapan air yang membasahi dedaunan disebut intersepsi. Proses intersepsi berlangsung selama berlangsungnya hujan dan setelah hujan berhenti. Air yang diuapkan bukan merupakan air yang ada di dalam tumbuhan tetapi hanya yang menempel di bagian luar ada di dedaunan, batang pohon, kelopak bunga. Uap air hasil evapotranspirasi dan intersepsi mengisi udara dan menjadi awan. Akibat proses angin berhembus, awan akan dibawake puncak-puncak pegunungan. Sebagian ada awan yang sebelum sampai daerah pegunungan sudah diturunkan sebagai hujan. Sebagian lainya diturunkan di pegunungan. Hujan dalam istilah hidrologi disebut presipitasi. Presipitasi nerupakan tetes air yang jatuh ke permukaan tanah. Jika tetes air tidak sampai ke permukaan tanah disebut virga. Gekala ini terjadi akibat tetes air yangjatuh menguap kembali menjadi awan hal ini sering terjadi didaerah panas, seperti gurun pasir.
Hujan yang turun langsung ke permukaan tanah, permukaan air danau, sungai, dan laut, di hutan atau perkebunan. Hujan yang langsung mengenai permukaan bumi disebut intersepsi saluran (channel interception). Hujan di hutan yang mengenai tajuk dan mengalir di pelepahnya, lalu turun melalui batang pohon disebut stemflow. Namun, karena di hutan tidak selamanya rapat oleh pepohonan, air hujan yang jatuh melalui celah-celah antartunbuhan. Air yang mengalir langsung ke permukaan disebut air lolos atau thoughfall. Air yang mengenai permukaan tanah dan meresap disebut infiltrasi. Akan tatapi sebelum masuk ke dalam tanah, air hujan biasanya menggenang sementara dalam cekungan-cekungan kecil, proses penampungan semcam ini disebut surface. Jika genang air telah penuh dan hujan tetap berlangsung. Terjadilah aliran menuju parit-parit dan singai kecil. Air yang mengalir diatas pernukaan tanah menuju sungai ndisebut overlandflow. Sebagian air hujan yang terinfiltrasi, tetapi tidak sampai bergabung dengan air tanah disebut aliran bawah permukaan (subsurface). Overlandflow dan subsurface dinamakan air limpasan atau run-off.
Air yang terus meresap sampai kedalaman tertentu dan mencapai permukaan air tanah (groundwater) disebut perkolasi. Air tanah juga terus bergerak mecari lereng yang lebih rendah. Apabila air tanah keluar atau muncul akan menjadi mata air. Mata air yang memancar disebut spring, sedangkan yang tidak memancar disebut memancar disebut seepage. Aliran sungai yang langsung menuju laut atau samudra, tetapi sebagian dibelokan ke persawahan ( irigasi) dan ada pula yang ditampung di danau-danau buatan. Air yang ada pada aliran sungai, permukaan sawah, dan danau dipanasi kembali oleh matahari sehingga kembali terjadi evaporasi. Air bawah pemukaan dan air tanah diresap akar akar tumbuhan dan menjadi bagian batang, rantin, dan daun pepohonan. Air yang terkandung dalam pepohonan dipanasi lagi oleh matahari lalu terjadi kembali transpirasi. Hasilnya menjadi awa dan kembali menjadi hujan dan begitu seterusnya. Perputaran air di permukaan bumi itulah yang disebut siklus hidrologi.

B. Air Permukaan

Air permukaan merupakan proses aliran dan juga genangan air yang terjadi pada permukaan bumi kemudian didalamnya terjadi perputaran air secara sitematis dan teratur, seperti pada aliran air sungai, air danau, air rawa, gletser. Agar dapat memahami pembahasan mengenai aliran permukan dibawah ini akan dijelaskan mengenai macam-macam air permukaan seperti yang telah disebutkan diatas.

1. Sungai

Terbentuk berawal dari torehan-torehan kecil pada pernukaan bumi. Torehan tersebut lama-kelamanan akan mejadi lembah . semakin ke hilir sungai akan semakin lebar karena harus menampung debit aliran yang semakin banya. Pelebaran lembah sungai akibat hasil pengikisan dan pelapukan batuan. Semakin lebar sungai, sunagai juga akan semakin dalam. Pendalaman sungai juga terjaedi akibat pergerakan batuan yang berada di dasar sungai baik menggelinding, bergeser, maupun meloncat.
Berdasarkan bentuk saluran sungai ada yang lurus (straight channels), pola anyaman (braided channels), dan meandering (meandering channels).
Pola aliran anyaman (braided channels) menggambarkan bentuk saluran menganyam, aliran yang melewati dua ataulebih saluran yang berdekatan dan tetap tertaut dan tetap terkait antara satu dengan yang lainnya.
Adapun saluran meandering (meandering channels) istilah ini dikenal pertama kali dari sungai meander di sungai meanderes di Barat Daya Turki yang berkelok terjadi di daerah yang memiliki kemiringan landai.
Sumber air yang mengalir pada sungaidibedakan atas berbarbagai jenis yaitu sebagai berikut.
a. Bersumber dari mata air. Sungai ini bisanya terdapat di daerahb yangb memiliki curah hujan sepanjang tahun dan daerah alirannya masih tertutup vegetasi yang cukup lebat.
b. Bersunber dari air hujan semata. Jika tidak ada hujan sungai kering kerontang. Biasanya terdapat didaerah yang bervegetasi jarang, lereng, gunung atau perbukitan.
c. Bersumber dari pencairan es atau salju. Sungai ini terdapat di daerah lintang tinggi atau di puncak gunung yang tinggi.
d. Bersumber dari berbagai macam sumber baik hujan, mata air, dan pencairan salju atau es. Artinya air dari berbagai sumber tadi bercampur menjadi satu dan mengalir sampai lautan.

2. Danau

Danau merupakan cekunngan di daratan yang terisi air. Danau umunya terisi oleh air tawar, tetapinada juga airnya seprti Danau Kapsia dan Danau Great Salt. Danau asin akibat tidak adanya pelepasan ke laut lepas sehingga air yang mengisi cekungan berkurang melaui proses penguapan. Danau-danau yang surut akibat musim kering yang cukup panjang disebut juga danau temporer.
Berdasarkan terbentuknya, dapat dibedakan atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut
a. Danau Tektonik, yaitu danau yang terbentuk tenaga endogen yang bersumber dari gerakan tektonik. Missalnya Danau Tondano dan Danau Towuti di Sulawesi serta Danau Meninjau, Danau Laut Tawar, Danau Singkarak di Sumatra
b. Danau Vulkanik, yaitu danau bekas kawah kawah gunung api. Misalnya Danau Kawah Gunung Kelud, Gunung Batur, Gunung Galunggung dan lain sebagainya.
c. Danau Vulkano-tektonik, yaitu danau yang terbentuk karena prosesvulkanik dan tektonik. Ha; ini diakibatkan kerena patahan atau depresi pada bagian permukaan bumi pasca letusan. Misalnya Danau Toba di Sumatra.
d. Danau Pelarutan (solusional), yaitu danau yang terbentuk pada bentuk lahan negative atau berada dibawah rata-rata permukaan bumi akibat pelarutan.
e. Danau Tapal Kuda (oxbow lake), terbentuk akibat proses pemotongan meander secara alami dan ditinggalkan alirannya sehingga disebut kali mati.
f. Bendungan, yaitu dana buatan manusia yang dibentuk dengan membendung aliran sungai.

3. Rawa

Rawa dalah genangan air di daratanpada cekungan yang relatif dangkal. Terjadinya rawa akibat permukaan yang lebih rendah dari dari permukaan sungai. Berdasarkan proses terbentuknya, rawa dibedakan dalam beberapa jenis:
a. Rawa Pantai
Rawa ini slalu dipengaruhi oleh pasang-surut air laut
b. Rawa Pinggiran
Rawa pinggiran sepanjang aliran sungai terjadi akibat sering meluapnya air sungai tersebut
c. Rawa Abadi
Rawa yang airnya terjebak dalam sebuah cekungan dan tidak memiliki pelepasan ke lau. Air rawa ini asam dan berwarna kemerah-merahan.

4. Gletser

Gletser menurut Katili (dalam Tanudidjaja) adalah masa es berbutir yang terbentuk dari penimbunan salju dan bergerak menuju ke bawah akibat gravitasi bumi, sambil menguap ataupun meleleh.salju berasal dari uap air yang membeku di daerah dingin pada lintang tinggi (60o-90o LU/LS) dan daerah lintang sedang (30o-60oLU/LS) pada musim dingin (winter). Timbunan es di daerah lereng pegunungan tersebut akan menuruni lereng-lereng yang di sebut gletser.

5. Air Tanah

Air tanah berasal dari air hujan yang meresap ke dalam tanah melalului infiltrasi. Berdasarkan tempatnya air tanah dibagi menjadi dua golongan, yaitu air tanah dangkal dan dalam.

C. Air Tanah

Air yang menyarap pada tanah dengan kedalaman tertentu. Air tanah yang tetelah menyerap kedalam tanah merupakan suatu cadangan air berih bagi manusia kerena telah melaui proses penyaringan oleh batuan. Dari sifat lapisan batuan yang berbeda mengakibatkan ruang yang kedap udara dan ada juga yang lolos air. Lapisan kedap airdisebut impermeable. Lapisan tanah kaitannya dengan kemampuan menyimpan dan meloloskan air dibedakan atas empat lapisan, yaitu sebagai berikut.
1. Aquifer, yaitu lapisan yang dapat menyimpan dan mengalirkan air dalam jumlah besar. Lapisan batuan bersifat permabel, seperti pasir, kerikil dan batu pasir yang retak.
2. Aquiclude, yaitu lapisan yang dapat menyimpan tetapi tidak dapat mengalirkan air dalam jumlah banyak seperti lempung, tuf halus, dan silt.
3. Aquifuge, yaitu tidak dapat menyimpan dan mengalirkan air seperti batuan granitdanbatuan kompak
4. Aquifard, yaitu lapisan atau formasi batuan yang dapat menyimpan air, tetapi hanya dapat meloloskan air dalam jumlah terbatas.





foto



Gunung Batu, Lembang
Mendukung pembahasan : Litosfer
Gunung Batu terletak sekitar satu kilometer di selatan Kota Lembang. Bila kita cermati, gunung yang lebih tepat dikatakan bukit ini berada pada satu punggungan memanjang berarah timur barat, yang bermula di lereng Gunung Palasari dan berujung di sekitar Cisarua, Cimahi. Orang-orang di Bandung Utara menyebut punggungan memanjang itu dengan nama Gunung Malang, sedangkan para ahli ilmu kebumian menamakannya Patahan Lembang. Patahan inilah yang senantiasa membuat warga Bandung waspada karena potensi gempa bumi yang dimilikinya.Gunung Batu (1.336 m dpl.) adalah tempat paling populer di sepanjang Patahan Lembang. Di puncaknya, terpasang sebuah seismograf yang berfungsi mencatat getaran-getaran gempabumi. Jika kita menjadi peserta Wisata Bandung Purba, para pemandu akan membawa kita ke sana, lalu menjelaskan bahwa "letusan dahsyat Gunung Sunda menyebabkan kekosongan pada kantung-kantung magma di sekitar Lembang, beban berat tak bisa lagi ditahan, maka terjadilah ambrukan/pematahan lapisan batuan sepanjang 22 kilometer, dan tebing batu yang tegak memanjang itu adalah cirinya yang kasat mata."
Jalur patahan lembang merupakan sutu fenomena fenomena alam yang dapat menyebabkan gempa. Jadi lokasi ini merupakan lokasi rawan gempa. Apabila patahan ini aktif bahaya gempanya dapat membahayakan daerah lembang dan sekitarya. Namun saat ini sudah banyak pemukiman-pemukiman penduduk yang ada di sekitar patahan ini. Maka dari itu para penduduk yang tinggal di sekitar jalur patahan agar mewaspadai bahaya patahanini apabila aktif. Tempat cocok pula untuk menjelaskan sejarah geologi Cekungan Bandung, karena kita bisa melepas pandang dengan bebas ke segala arah: ke pegunungan Bandung Utara, pegunungan Bandung Selatan, bagian timur Patahan Lembang dan hamparan gedung-gedung Kota Bandung. Onggokan batuan yang kabarnya terbentuk dari leleran lava berumur ± 508.000 tahun itu pun lumayan akrab dengan muda-mudi Bandung, khususnya Bandung Utara. Tempat ini biasanya ramai pada malam minggu atau hari-hari libur sekolah. Dinding tegaknya yang juga sering disebut Tebing Cikidang, cukup menarik sebagai tempat berlatih para pemanjat tebing terjal.


Sungai Cikapndung, Bandung
Mendukung pembahasan : Sumber Daya Alam
Hasil pengukuran kualitas air di Sub-DAS (daerah aliran sungai) Cikapundung di daerah hulu menunjukkan penurunan kandungan oksigen terlarut atau dissolved oxygen (DO) dalam air. Pada saat yang sama, tingkat kekeruhan meningkat. Ini akibat tingginya kandungan limbah yang berasal dari kotoran sapi perah dan pertanian yang tidak ramah lingkungan. Di daerah Lembang yang merupakan DAS Cikapundung, lanjut Vina, terdapat sedikitnya 3.000 peternak sapi perah. Sebagian besar membuang kotoran sapinya ke Sungai Cikapundung. Seorang peternak memiliki 3-6 sapi. Dalam sehari, seekor sapi menghasilkan 1-1,5 kilogram kotoran. Kotoran sapi ini kan banyak mengandung bakteri,. Di Suntenjaya, kandungan zat besi mencapai 1,5 part per million (ppm), padahal ambang batasnya hanya 0,3 ppm. Debit air juga menurun dari 299 liter per detik menjadi 282,7 liter per detik. Ini karena pohon di daerah hulu kian berkurang. Keberadaan mata air di Cikareo terancam karena terjadi perubahan fungsi lahan di DAS. Bahkan, kandungan besi di Sungai Cikapundung-di daerah Banceuy- meningkat dari 0,7 ppm menjadi 2 ppm. Oksigen terlarut malah menurun dari 5,1 miligran per liter menjadi 2,4 miligram per liter. "Hal ini menandakan adanya potensi penambahan polusi dan belum ada perubahan di lingkungan sub-DAS Cikapundung,". Pertumbuhan penduduk Tingginya pertumbuhan penduduk di daerah Banceuy, mengurangi ruang terbuka hijau (RTH) serta meningkatkan volume sampah dan limbah yang dibuang langsung ke sungai. Menurut Dinas Kesehatan Kota Bandung sekitar 85 persen rumah di Kota Bandung belum mempunyai septic tank. Mereka mengalirkan limbahnya langsung ke Sungai Cikapundung. Artinya, zat-zat pencemar dalam air semakin banyak sehingga air menjadi penyebar penyakit (water borne desease). Koordinator K3A Dine Andriani menjelaskan, menurunnya kualitas air Sungai Cikapundung bukan saja karena banyaknya limbah, baik domestik maupun industri, yang dibuang ke sungai. Akan tetapi, juga akibat pengrusakan lingkungan. Penebangan pohon dan alih fungsi lahan mengakibatkan semakin berkurangnya daerah resapan air. Saat ini tercatat permukiman penduduk mencapai 4,62 juta hektar. Lahan pertanian mencapai lebih dari 2 juta hektar, sedangkan kawasan hutan hanya 1,39 hektar. Minimnya kawasan hutan, berdampak pada tingginya sedimentasi di daerah hilir. Maraknya pembangunan vila atau monopoli sumber air oleh pihak swasta berkontribusi positif terhadap penurunan cadangan air tanah. Menurunnya debit air sungai ataupun mata air saat ini tidak terlepas dari pengaruh minimnya areal tangkapan air. Ini akibat alih fungsi lahan seperti terjadi di titik sampling mata air Cikareo, Desa Cibogo, Lembang. "Kalau dibiarkan, Kota Bandung akan mengalami krisis air," (MHF)



Pemukiman di bawah Jalan Layang Pasurpati
Mendukung pembahasan : Antroposfer
Kota Bandung semakin padat penduduk. Kenaikan jumlah penduduk di Kota Kembang ini diperkirakan mencapai 100.000 per tahun. Pertumbuhan penduduk ini tidak hanya disebabkan tingkat kelahiran warga Kota Bandung yang tinggi, tapi derasnya arus urbanisasi seperti pasca-Lebaran. Para pendatang ini tidak hanya berasal dari kota-kota sekitar Bandung, tapi dari kota/kabupaten lainnya di Jawa Barat Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung Endang Warsoma mengatakan, saat ini jumlah penduduk Kota Bandung mencapai 2,3 juta jiwa. Sedangkan pertambahan jumlah penduduk setiap tahunnya mencapai 1,59%. Para penduduk pendatang di Kota Bandung ini merupakan para penduduk yang ingin mencari kerja dan melanjutkan pendidikannya. Hal yang mendorong penduduk untuk mencari pekerjaan karena tidak adanya lahan garapan untuk bertani didesa atau semakin sempitnya lahan garapan di desa. Hal ini menyebabkan timbulnya pemukiman-pemukiman kumuh (padat). Di pemukiman ini tidak dapat dijamin bahwa penduduknya akan mendapat kehidupan yang sehat, dengan seiring pertambahan penduduk di Kota Bandung diikuti dengan pencemaran air bersih dan polusi adara. Kawasan ini juga dapat menyebabkan kawasan sumber penyakit bagi lingkungan di sekitarnya. Untuk meminimalkan laju pertambahan penduduk, pihaknya bersama dinas lain selalu melakukan operasi kependudukan. Pemerintah melalui tim yustisi biasanya selalu melakukan penertiban kependudukan setiap tahunnya, termasuk pasca-Lebaran yang diduga menjadi salah satu momentum pertambahan pendatang baru di Kota Bandung.


Jalan Pasir Kaliki. Bandung
Mendukung pembahasan : Antroposfer dan Atmosfer
Kondisi kemacetan di Jalan Pasir Kaliki, Bandung. Kamacetan di kota bandung di akibatkan oleh baberapa faktor salah satunya adalah semakin bertambahnya penduduk. Hal ini diakibatkan laju urbanisasi penduduk (perpindahan penduduk desa ke kota) yang bermotif mencari pekerjaan di kota. Pertambahan penduduk di Kota Bandung mengakibatkan makin banyaknya kendaran yang di gunakan oleh penduduk untuk menjalankan aktifitasnya baik kendaraan umum atau pribadi. Kamecatan ini dapat menghambat aktivitas penduduk.
Selain itu kamecetan disebabkan oleh pola tata ruang di Kota Bandung yang belum baik. Kota yang memiliki jumlah penduduk yang tinggi perlu penataan ruang Kota yang baik dan terencana. Jalan-jalan untuk transportasi harus memadai agar meminimalisir terjadinya kemacetan.
Dengan seiring bertambahnya jumlah penduduk di Kota Bandung diikuti pula oleh bertambahnya pencamaran udara gas karbon yang dihasilkan oleh kendaraan-kendaraan bermotor. Gas karbon yang disebabkan oleh kendaraan-kendaraan bermotor ini dapat mengakibatkan perubahan suhu di bumi. Gas-gas karbon ini dapat mempercepat penipisan lapisan ozon.

Lembang, Bandung
Mendukung pembahasan : Sumber Daya Alam
Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Sebagai modal dasar, sumber daya alam harus dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara yang tidak merusak. Oleh karena itu, cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut makin besar manfaatnya untuk pembangunan dimasa datang. Seperti halnya pemanfaatan lahan di daerah lembang, pemanfaatan di salah satu lahan di daerah lembang. Penfaatan di lahan yang mempunyai topografi agak miring (lereng), pada lahan ini dibuat cara penaman secara horizontal hal ini diharapkan agar air yang mengalir dari atas tidak langsung meluncur ke bawah sehingga dapat diserap mudah oleh tanaman. Tidak hanya pengolahan lahan secara baik perlu juga pengunaan tenaga ahli dan teknologi tinggi untuk meningkatkan hasil tanaman yang berkualitas dan bermutu.
Baca Selengkapnya - PENGARUH FENOMENA HIDROSFER TERHADAP KEHIDUPAN
 
Copyright (c) 2010 DhyaH254_CoffeeStarlite UnderNight and Powered by Blogger.